Friday, November 4, 2011

makalah sistem informasi dalam bidang penelitian science


BAB I
LATAR BELAKANG SISTEM INFORMASI
DALAM BIDANG PENELITIAN SAINS
·         Perkembangan dan kemajuan diberbagai bidang membawa dampak yang luas dalam semua aspek kehidupan.
·         Penelitian sains sangat membutuhkan sistem informasi yang kita dapatkan melalui komputer.
·         Dengan teknologi yang semakin berkembang, penlitian sains bisa meneliti lebih cepat dan lebih akurat tanpa harus susah payah mencarinya sendiri.
·         Tanpa adanya sistem informasi dalam bidang penelitian sains, kita akan sangat lambat dalam perkembangan penelitian sains.
·         Dalam penelitian sains, sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi tentang penelitian sains untuk tujuan yang spesifik.
·         Penelitiannya harus diatur secara sistematis dan langkah-langkah pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis dan observasi.
·         Jika sistem informasi dalam penelitian sains digunakan dengan baik, maka kita akan dapat mengolah suatu informasi dengan bagus.
·         Secara garis besar, lingkup penelitian sistem informasi meliputi
pengembangan, penggunaan dan aplikasi sistem informasi oleh individu,





BAB II
CONTOH SISTEM INFORMASI YANG DIGUNAKAN
DALAM BIDAN PENELITIAN SCIENCE
Komputer digunakan untuk pengolahan data pada aplikasi tekhnik karena kecepatan dan ketepatannya. Komputer memudahkan menyelesaikan perhitungan-perhitungan yang sulit dan rumit dalam waktu yang cepat.
Penerapan komputer juga memudahkan dalam penelitian dan riset pengembangan yang berbahaya jika dilakukan oleh manusia dan yang membutuhkan biaya yang besar dengan bantuan simulasi komputer.
Contoh penerapan dalam bidang teknik dan penelitian ilmu penegetahuan diantaranya :
1)      Para ahli Nuklir dapat membuat model reaktor nuklir pada layar komputer tanpa perlu membuat model sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari biaya dan resiko bahaya dari nuklir tersebut.
2)      Para ahli kimia dapat menggunakan komputer untuk membuat model-model molekul dan  melohat reaksi kimia melalui simulasi dalam pencampuran masing-masing molekul.
3)      Ahli Geologi menggunakan komputer untuk mempelajari keadaan tanah serta countour dari suatu daerah.
4)      Para ahli perancangan bentuk misalnya perancangan  tata ruang, mobil, arsitektur bangunan / rumah, menggunakan aplikasi dari computer aided design (CAD), program software yang sering digunakan adalah AUTOCAD.



5)      Perjalanan ke ruangan angkasa yang memerlukan ribuan pekerjaan mendetail sangat di mudahkan dengan bantuan komputer dimana pengawasan dapat dilakukan melalui control di stasiun bumi maupun yang ada di dalam pesawat
6)      Untuk melakukan pengolahan data penelitian, khususnya analisis data statistik, aplikasi komputer pengolahan data sangat memudahkan para peneliti / pengguna.
















BAB III
MASALAH
Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut didesain. Begitu pula dengan permasalah sistem informasi dalam berbagai bidang  dan salah satunya adalah mengenai permasalahn dalam bidang penelitian
 Berikut ini adalah beberapa hal yang menyababkan sistem
informasi mempunyai masalah dalam bidang penelitian, antara lain karena :
a. Waktu (overtime).
b. Lingkungan sistem yang berubah.
c. Perubahan prosedur operasional.

Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming, yang meliputi tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke
sistem. Maintenance programming mencakup 60 sampai 90 persen dari
programming budget dan menunjukkan apakah sistem informasi yang memburuk
perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan perbaikan kecil (minor).

Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi, yaitu :
Relevansi (relevancy).
Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan (completeness),
kebenaran (correctness), dan keamanan (security).
Ketepatan waktu (timeliness).
Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan
biaya (cost).
Efisiensi (eficiency).
Dapat dipercaya (reliability).
Kegunaan (usability).


Relevansi (relevancy)
Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan
managemen ditingkat operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat
digunakan, informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi.

Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :
·         Banyak laporan yang isinya terlalu panjang
·         Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.
·         Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.
·         Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.
·         Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi
dan disebarluaskan.


Kelengkapan (completeness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif. Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness).
Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian formulirnya tidak lengkap. Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi karena kesengajaan atau ketidaksengajaan. Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan data dari sumber-sumber dokumennya.


Kebenaran (correctness)
Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field
harus dimasukkan secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara
lain :
·         Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.
·         Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.
·         Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.
·         Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan.
Sebagai contoh adalah kesalahan saldo hutang nasabah dapat mengurangi
masukan kas, sehingga membuat nasabah mengalami ketidakpuasan.


Keamanan (security)
Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya.
Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.

Ketepatan waktu (timeliness)
Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu :
Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan. Troughput adalah tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang bebas
kesalahan.
·         Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan.
·         Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak  langsung dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda).
·         Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan.
·         Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program mengalami kenaikan.
Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi staff pemeliharaan program dan staff operasinya.
Kegunaan (usability)
Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai
dengan kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem
Banyaknya catatan-catatan (logs) masalah-masalah laporan dapat digunakan
oleh sistem analis untuk studi awal (preliminary study).
Studi ini memutuskan jika laporan atau deteksi masalah adalah cukup serius untuk menjamin perhatian lebih lanjut dan perhatian apa saja yang perlu untuk dilakukan.
Analis menyiapkan sebuah laporan awal masalah yang mencakup 4 elemen berikut:
1. Source, dari mana sumber masalah informasi berasal.
2. Nature, sebuah deskripsi singkat tentang sumber masalah.
3. Detailed analysis, pengembangan secara teknis dari masalah (problem
   nature).
4. Recommendation, sejauh mana solusi dari masalah akan dikembangkan.

Tipe recommendation, terdiri dari :
a. Masalahnya kecil dan kebutuhan pemeliharaan.
b. Masalahnya membutuhkan kemampuan sistem.
c. Masalahnya serius sehingga perlu analisis detail. Rekomendasi ini dimulai
   dari system development life cycle. Detail analisis memutuskan apakah
   sistem saat ini perlu diganti dengan sistem informasi yang baru

Dari penjelasan beberapa masalah dari sistem informasi dalam bidang penelitian diatas, dapat dikatakan bahwa sistem informasi tidak selalu memberi kelancaran dalam proses penelitian. Hal ini dapat terlihat dari kekurangan sistem nformasi dalam bidang penelitian science, para peneliti tentu selalu menemukan kendala ketika menggunakan jasa dari tekhnologi informasi . Oleh karena itu bidang penelitian science juga memerlukan penelitian secara manual dengan tetap berada dalam riset sebuah penelitian.  



















BAB IV
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
Kelebihan
·         Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan  karena yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem apa yang dibutuhkan .
·         Biaya pengembangannya relatif lebih rendah.
·         Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
·         Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih terjamin.
·         Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem informasi

Kekurangan
·         Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
·         memerlukan penelitian secara manual dengan tetap berada dalam riset sebuah penelitian agar lebih akurat.  

No comments:

Post a Comment